.png)
Malang, malangterkini.id -Rizky Marthalianingtyas, seorang konsultan pajak dari CV Ferrano Tax Advisor Surabaya, tega menipu kliennya asal Malang senilai Rp 1,9 miliar. Kejadian ini terungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri Malang.
Rizky yang telah menjadi konsultan PT Pangkat Dewata Makmur milik Herry Wiyono sejak tahun 2015, mulanya dipercaya untuk menghitung dan membayarkan pajak perusahaan. Namun, tanpa sepengetahuan Herry, Rizky malah menggelapkan uang tersebut untuk kebutuhan pribadinya.
Awalnya, semua berjalan lancar. Rizky selalu memberikan bukti pembayaran pajak kepada Herry. Namun, kecurigaan muncul saat Herry mendapat surat dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Malang yang menyatakan bahwa pajaknya tidak dibayarkan selama tahun 2023.
Total tunggakan pajak mencapai Rp 1,9 miliar. Herry pun mengonfirmasi hal ini kepada Rizky, namun Rizky berkelit dan menyuruhnya untuk mengabaikan surat tersebut.
Tak puas dengan jawaban Rizky, Herry mendatangi KPP dan menemukan fakta bahwa pajaknya memang tidak pernah dibayarkan. Kecurigaan Herry semakin kuat, terlebih setelah dia mengetahui bahwa Rizky menggunakan rekening pribadinya untuk pembayaran pajak, bukan rekening CV Ferrano.
Debby Ratnawati, istri Herry yang juga bertindak sebagai admin perusahaan, juga mengaku curiga dengan gelagat Rizky. Dia pernah ingin menanyakan hal ini kepada pimpinan Ferrano, Mulyadi Tedja Sukmana, namun selalu dihalangi oleh Rizky dengan berbagai alasan.
Ternyata, Rizky juga membuat bukti pembayaran palsu untuk meyakinkan Herry dan Debby. Bahkan, beberapa kali Rizky mengirim bukti pembayaran sebelum Debby memberikan instruksi untuk membayar pajak.
Kejahatan Rizky akhirnya terbongkar setelah Herry dan Debby melakukan investigasi lebih lanjut. Kini, Rizky diadili di Pengadilan Negeri Malang atas tuduhan penggelapan uang.
Kasus ini menjadi pengingat bagi para pengusaha untuk selalu berhati-hati dalam memilih konsultan pajak dan selalu melakukan kontrol terhadap pembayaran pajak perusahaan. Jangan sampai menjadi korban penipuan seperti yang dialami Herry dan Debby.
