Malang, malangterkini.id - Aksi pencurian di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada Selasa (18/6) kemarin, membuat geger warga sekitar. Dalam waktu satu hari, dua meteran air dan satu ban mobil lenyap digondol maling. Parahnya lagi, tak ada jejak yang ditinggalkan pelaku, sehingga membuat proses penangkapannya semakin sulit.
Kejadian pertama terjadi di Jalan Karel Sadsuitubun, di mana meteran air milik gudang penyimpanan konstruksi raib dicuri. Bersamaan dengan itu, satu ban mobil yang terparkir di samping meteran air juga ikut lenyap.
Arif, penjaga gudang berusia 52 tahun, baru saja tiba di tempat kerja saat menyadari air PDAM mengalir deras dan menggenangi sungai di dekat lokasi. Setelah diperiksa, ternyata meteran airnya telah dicuri.
Belum selesai dengan kejadian pertama, Arif kemudian melihat ban belakang sebelah kiri mobil Daihatsu Gran Max dengan nopol B 9528 WCB juga hilang. Mobil tersebut telah terparkir selama enam bulan di depan ruko kosong di samping gudangnya.
"Saya langsung telepon bos untuk melapor ke PDAM. Untuk ban mobil yang hilang, saya sudah informasikan ke pemiliknya di Jakarta," ujar Arif.
Arif menduga pencurian tersebut terjadi pada Selasa dini hari. Sayangnya, kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian dalam keadaan mati. Tempat parkir mobil tersebut juga merupakan ruko kosong yang dulunya digunakan sebagai perusahaan jasa ekspedisi.
Ironisnya, korban pencurian meteran air ini enggan melapor ke pihak kepolisian. Alasannya, kerugian yang ditimbulkan dianggap tidak terlalu besar.
Padahal, dalam waktu dan jarak yang berdekatan, terjadi pencurian meteran air lainnya di New Primagama, depan Satpas Kota Malang. Jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi pencurian pertama.
Hilangnya meteran air di New Primagama diketahui oleh Nur, petugas perbaikan bangunan berusia 57 tahun, saat hendak berangkat kerja. Saat itu, halaman kantor New Primagama sudah banjir.
"Saya kira karena hujan, ternyata meteran air yang hilang," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, masing-masing pemilik meteran air mengalami kerugian sebesar Rp 600.000.
Menurut Manajer Hubungan Pelanggan PDAM Tugu Tirta, Dyah Sri Andayani, sejak Januari 2024, sudah ada 129 kasus pencurian meteran air. Tingginya angka pencurian ini tentu saja meresahkan warga.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan meningkatkan keamanan di sekitar rumah dan tempat tinggal. Jika melihat aktivitas mencurigakan, jangan ragu untuk melapor ke pihak berwajib.
Mari kita bersama-sama menjaga keamanan lingkungan dan mencegah terjadinya aksi pencurian yang meresahkan masyarakat.