Malang, malangterkini.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang tak henti-hentinya mewaspadai pergerakan harga komoditas. Meskipun saat ini Kota Malang tercatat mengalami deflasi -0,08 persen (month to month), Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menginstruksikan TPID untuk tetap waspada dan siap melakukan intervensi jika terjadi gejolak harga.
"Meskipun deflasi, kami tidak lengah. Fluktuasi harga terus dipantau dan kami siap turun tangan jika diperlukan," tegas Wahyu. "Terutama untuk komoditas strategis seperti beras, kami sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan stok aman."
Beras Aman, Bawang Merah Perlu Diwaspadai
Wahyu menjelaskan, deflasi di Kota Malang terjadi berkat intervensi TPID, bukan karena daya beli masyarakat yang rendah. Di sisi lain, ia juga mengingatkan potensi kenaikan harga bawang merah menjelang Idul Adha, sesuai arahan Kemendagri.
"Bawang merah menjadi perhatian utama saat ini. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengendalikan harganya," terang Wahyu.
Kepala Bulog Cabang Malang, Siane Dwi Agustina, menuturkan bahwa kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras telah dilakukan untuk menyesuaikan dengan harga pasar.
"Stok beras kami aman sampai enam bulan ke depan, dan kami juga terus menyerap beras dan gabah dari petani," jelas Siane. Ia menambahkan, Bulog Malang memiliki 13,8 ribu ton beras di gudang, dengan seribu ton di antaranya adalah beras SPHP.
Kios Pangan Murah dan Panen Raya Bantu Kendalikan Harga
Upaya pengendalian harga di Kota Malang juga diwarnai dengan peluncuran Kios Pangan di Pasar Dinoyo pada 8 Juni 2024. Kios Pangan ini bertujuan untuk mempersingkat rantai pasok, sehingga harga yang diterima pedagang dari petani dapat lebih terjangkau.
"Masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih murah sekitar Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu di Kios Pangan," ujar Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan.
Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa panen raya yang baru saja berlangsung juga membantu menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras di Kota Malang.
Konsumsi Tinggi, Malang Siap Hadapi Kebutuhan Pangan
Meskipun Kota Malang tercatat sebagai daerah dengan konsumsi beras tertinggi di Jawa Timur, Kepala Bulog Cabang Malang meyakinkan bahwa stok beras di wilayahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Konsumsi beras di Kota Malang memang tinggi karena karakteristik daerahnya sebagai konsumen. Tapi, kami siapkan 3.982 ton beras khusus untuk Kota Malang," ujar Siane.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkot Malang, TPID, dan Bulog, diharapkan harga kebutuhan pokok di Kota Malang dapat terkendali dan stabil, khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha. Masyarakat pun diimbau untuk tetap berbelanja dengan bijak dan tidak panik.