.png)
Malang, malangterkini.id - Kota Malang punya jurus jitu untuk menekan angka pengangguran, yaitu dengan gencar membuka job fair atau bursa kerja. Cara ini terbukti efektif, seperti yang terlihat pada job fair yang digelar di Mal Pelayanan Publik (MPP) pada Kamis (18/7) lalu.
Acara ini diikuti oleh 17 perusahaan dengan total 300 lowongan pekerjaan. Antusiasme pencari kerja pun sangat tinggi, dengan total peserta mencapai 1.000 orang. Hal ini menunjukkan bahwa job fair menjadi solusi tepat untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan secara langsung.
"Bursa kerja menjadi cara paling efektif untuk menekan pengangguran. Sebab, pencari kerja dan perusahaan bisa langsung bertatap muka, tidak hanya menitipkan lamaran pekerjaan atau mengirim via email," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan.
Tingginya animo masyarakat terhadap job fair ini mendorong Pemkot Malang untuk mempertimbangkan penyelenggaraan job fair secara rutin. "Nanti akan kita lihat anggarannya," ujar Arif.
Selain Pemkot Malang, perguruan tinggi di Malang juga aktif menggelar job fair, seperti Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB). Upaya ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka pengangguran di Kota Malang yang pada tahun 2023 mencapai 6,8 persen atau setara dengan 31.286 orang.
Job fair menjadi solusi nyata bagi pencari kerja dan perusahaan. Selain membuka peluang kerja, job fair juga memberikan kesempatan bagi pencari kerja untuk menggali informasi dan tips seputar dunia kerja.
Bagi perusahaan, job fair merupakan platform yang tepat untuk mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan penyelenggaraan job fair yang rutin dan terkoordinasi, diharapkan angka pengangguran di Kota Malang dapat terus ditekan.
