GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Sawah di Malang Kian Menyusut, Apa yang Terjadi?

Malang, malangterkini.id - Pernahkah kamu membayangkan Malang tanpa sawah? Sayangnya, pemandangan hijau nan luas yang menjadi ciri khas Kabupaten Malang ini semakin terkikis. Data terbaru menunjukkan bahwa lahan persawahan di Malang mengalami penyusutan cukup signifikan dalam lima tahun terakhir.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, luas lahan sawah pada tahun 2019 mencapai 44.375 hektare. Namun, pada tahun 2024 angka ini menyusut menjadi 37.398 hektare. Artinya, dalam kurun waktu lima tahun, Malang kehilangan sekitar 6.977 hektare lahan sawah.

Upaya Pertahankan Ketahanan Pangan

Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Malang tak tinggal diam. Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Sani Putera, mengungkapkan bahwa ada dua upaya utama yang dilakukan untuk mempertahankan ketahanan pangan di Bumi Kanjuruhan. Pertama, dengan memperluas area tanam padi, dan kedua, dengan membuat sawah baru.

“Kami sudah memulai pembuatan sawah baru di beberapa kecamatan, seperti Jabung, Tumpang, dan Turen. Bahkan, Wonosari juga memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan,” jelas Avicenna.

Selain itu, upaya perluasan area tanam padi juga dilakukan dengan mengubah fungsi lahan. Misalnya, lahan kering atau ladang bisa dialihfungsikan menjadi lahan pertanian. “Komoditasnya bisa beragam, mulai dari padi, jagung, dan berbagai jenis tanaman pangan lainnya,” tambahnya.

Produksi Padi Menurun

Sayangnya, upaya-upaya tersebut belum mampu membendung penurunan produksi padi di Kabupaten Malang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang menunjukkan bahwa produksi padi terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, produksi padi mencapai 503.42 ribu ton, kemudian turun menjadi 501.69 ribu ton pada tahun 2022, dan terus menurun menjadi 488.77 ribu ton pada tahun 2023.

Penurunan produksi padi ini tidak terlepas dari berkurangnya luas lahan sawah. Selain itu, faktor-faktor lain seperti perubahan iklim, hama penyakit, dan minimnya minat generasi muda pada sektor pertanian juga turut berkontribusi.

Desa Rentan Pangan

Meskipun belum mengalami krisis pangan secara menyeluruh, Kabupaten Malang memiliki beberapa desa yang dikategorikan sebagai desa rentan pangan. Contohnya, Desa Tegalweru dan Petungsewu di Kecamatan Dau. Luas lahan penyedia pangan di kedua desa ini relatif kecil dan didominasi oleh komoditas hortikultura.

Tantangan ke Depan

Menyusutnya lahan sawah dan penurunan produksi padi menjadi tantangan serius bagi Kabupaten Malang. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang lebih komprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, petani, hingga masyarakat luas harus bekerja sama untuk menjaga kelestarian lahan pertanian dan meningkatkan produktivitas.

Selain itu, perlu ada inovasi dan teknologi yang diterapkan dalam sektor pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Pemuda juga perlu didorong untuk lebih tertarik pada sektor pertanian, sehingga regenerasi petani dapat terjamin.

Penyusutan lahan sawah di Kabupaten Malang merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Upaya-upaya yang telah dilakukan sejauh ini perlu terus ditingkatkan. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan ketahanan pangan di Kabupaten Malang dapat tetap terjaga dan pertanian sebagai sektor unggulan tetap lestari.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network