Malang, malangterkini.id - Bea Cukai Malang terus berupaya mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal agar mampu menembus pasar internasional. Salah satu langkah konkritnya adalah dengan menggelar program pelatihan ekspor secara intensif bagi pelaku UMKM dan mahasiswa.
Program yang diberi nama "Export Mentoring Program" (EMP) dan "Campus Exporter Program" (CEP) ini merupakan bagian dari Klinik Ekspor Bea Cukai Malang. Tujuannya jelas: membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan bisnis ekspor.
"Kami ingin para UMKM dan mahasiswa bisa langsung terjun ke dunia ekspor," ujar Kepala Kantor Bea Cukai Malang, Gunawan Tri Wibowo. "Makanya, materi pelatihan yang kami berikan sangat praktis dan relevan dengan kebutuhan pelaku usaha."
Selama beberapa bulan terakhir, Bea Cukai Malang telah menyelenggarakan serangkaian kelas pelatihan yang menarik. Para peserta diajak untuk mengenal seluk-beluk ekspor, mulai dari cara mencari pasar potensial, menentukan produk yang tepat, hingga mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan. Selain itu, mereka juga belajar tentang logistik, negosiasi, dan pemasaran digital.
Narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan ini pun tidak tanggung-tanggung. Ada Fernanda Reza Muhammad, seorang pakar ekspor yang sudah berpengalaman, serta Zahra Margautami, seorang profesional di bidang digital marketing. Mereka berbagi tips dan trik yang bisa langsung diterapkan oleh peserta.
Salah satu peserta pelatihan, Ani, pemilik UMKM kerajinan tangan, mengaku sangat terbantu dengan program ini. "Dulu saya bingung bagaimana cara memasarkan produk saya ke luar negeri. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya jadi lebih percaya diri dan tahu langkah-langkah yang harus saya lakukan," ujarnya.
Dengan adanya program EMP dan CEP, Bea Cukai Malang berharap semakin banyak UMKM Indonesia yang mampu go internasional. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan para pelaku usaha, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami optimis bahwa dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari pelatihan ini, para peserta akan mampu meraih sukses di dunia ekspor," tutup Gunawan.
Beberapa poin penting yang dibahas dalam pelatihan:
- Mengenal ekspor: Peserta diajak untuk memahami dasar-dasar ekspor, mulai dari pengertian, tujuan, hingga keuntungannya.
- Cara memulai ekspor: Peserta diberikan panduan langkah demi langkah untuk memulai bisnis ekspor, mulai dari mencari produk yang potensial hingga mencari pembeli di luar negeri.
- Logistik: Peserta belajar tentang berbagai jenis transportasi, pergudangan, dan asuransi yang terkait dengan ekspor.
- Incoterms: Peserta diajarkan tentang Incoterms 2020, yaitu serangkaian istilah dagang internasional yang mengatur pembagian biaya dan tanggung jawab antara penjual dan pembeli.
- Digital marketing: Peserta diberikan tips dan trik untuk mempromosikan produknya secara efektif di pasar internasional melalui media sosial dan platform digital lainnya.
- Negosiasi: Peserta dilatih untuk melakukan negosiasi dengan pembeli asing agar mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah:
- Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan bisnis ekspor.
- Membantu UMKM lokal meningkatkan daya saing produknya di pasar internasional.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak UMKM Indonesia yang mampu menembus pasar global dan berkontribusi pada peningkatan devisa negara.