GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Malang Bersih, Sampah Minggat!

Malang, malangterkini.id - Siapa sangka, Kabupaten Malang tengah gencar berbenah diri. Bukan hanya soal pembangunan, tapi juga kebersihan lingkungan. Pasalnya, masalah sampah yang bertahun-tahun menjadi momok kini mulai ditangani serius.

Pembuangan sampah sembarangan atau yang biasa disebut illegal dumping memang jadi masalah klasik di banyak daerah. Kabupaten Malang pun tak luput dari permasalahan ini. Namun, Pemerintah Kabupaten Malang bersama masyarakat dan berbagai pihak terkait kini tengah berjibaku untuk mengatasi persoalan tersebut.

Hingga saat ini, sudah ada sekitar 140 titik pembuangan sampah ilegal yang berhasil dibersihkan. Titik-titik tersebut tersebar di 180 desa, termasuk di Desa Sidodadi dan Gading Kembar, Kecamatan Jabung.

"Target kami adalah membersihkan seluruh desa di Kabupaten Malang," ujar Ahmad Dzulfikar Nurrahman, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang.

Kerja Sama untuk Lingkungan Lebih Baik

Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Malang tak bekerja sendirian. Mereka menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya adalah Alliance to End Plastic Waste (AEPW). Kerja sama ini merupakan bagian dari program Bersih Indonesia.

"Dengan adanya kerja sama ini, kita bisa mendapatkan bantuan armada pengangkut sampah dan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST)," tambah Dzulfikar.

Bupati Malang, H.M. Sanusi, juga sangat mendukung program kebersihan ini. Menurutnya, melibatkan masyarakat dalam kegiatan bersih-bersih sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

"Selain membersihkan lingkungan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengelola sampah dengan baik," ujar Sanusi.

Sampah Jadi Energi

Setelah dikumpulkan, sampah-sampah tersebut kemudian dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Di TPA, sampah tidak hanya dibuang begitu saja, tetapi juga diolah.

"Kita menggunakan sistem controlled landfill untuk mengolah sampah," jelas Sanusi.

Sistem ini bekerja dengan cara menimbun sampah, lalu diratakan dan dipadatkan. Kemudian, sampah ditutup dengan lapisan tanah. Proses ini akan menghasilkan gas metan yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif.

"Gas metan yang dihasilkan bisa digunakan untuk memasak bagi sekitar 300 keluarga," tambah Sanusi.

Tantangan ke Depan

Meskipun sudah banyak kemajuan yang dicapai, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam upaya mengatasi masalah sampah di Kabupaten Malang. Salah satu tantangan terbesar adalah mengubah perilaku masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.

"Membuang sampah pada tempatnya adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Dzulfikar.

Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan Kabupaten Malang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network