Malang, malangterkini.id - Hampir seluruh pasar tradisional di Kabupaten Malang kini tengah menanti sentuhan perbaikan. Kondisi sejumlah pasar yang memprihatinkan, terutama saat musim hujan, membuat para pedagang dan pembeli merasa kurang nyaman.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah mengidentifikasi 10 pasar yang menjadi prioritas perbaikan, di antaranya Pasar Pakis dan Sumberpucung. Namun, realisasi perbaikan ini masih terkendala oleh ketersediaan anggaran.
"Butuh dana sekitar Rp 40 miliar untuk memperbaiki semua pasar yang membutuhkan," ungkap Muhammad Nur Fuad Fauzi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang.
Fuad menjelaskan, perbaikan tidak akan dilakukan secara menyeluruh sekaligus, melainkan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan urgensi dan ketersediaan anggaran. "Misalnya, kalau talang bocor, ya itu dulu yang diperbaiki," ujarnya.
Gerakan Kembali ke Pasar Rakyat
Upaya perbaikan pasar tradisional ini sejalan dengan program Pemkab Malang untuk mendorong masyarakat kembali berbelanja di pasar tradisional. Program ini bertujuan untuk memberdayakan pedagang, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang terdampak oleh persaingan dengan pasar online.
"Masyarakat sering mengeluhkan kondisi pasar tradisional yang becek saat hujan. Dengan perbaikan, diharapkan masyarakat lebih nyaman berbelanja di pasar," tambah Fuad.
Anggaran Terbatas, Perbaikan Bertahap
Pada tahun 2023, hanya Pasar Pakisaji yang mendapatkan anggaran perbaikan sebesar Rp 200 juta. Perbaikan yang dilakukan meliputi pengecatan, perbaikan plafon dan atap, serta perbaikan talang.
Sementara itu, pada tahun 2022, sebanyak 12 pasar telah mendapatkan anggaran perbaikan dengan total sekitar Rp 2,4 miliar. Beberapa pasar yang telah diperbaiki antara lain Pasar Tumpang, Kepanjen, Sumedang, dan Gondanglegi.
Harapan Pedagang
Para pedagang di pasar tradisional berharap perbaikan dapat segera dilakukan. "Kami berharap pasar menjadi lebih bersih dan nyaman, sehingga pembeli lebih banyak yang datang," ujar Bu Hartini, seorang pedagang di Pasar Pakis.
Perbaikan pasar tradisional tidak hanya akan memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli, tetapi juga akan berdampak positif pada perekonomian daerah. Dengan kondisi pasar yang lebih baik, diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan pendapatan para pedagang.
Tantangan ke Depan
Meskipun Pemkab Malang telah berupaya untuk memperbaiki pasar tradisional, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan anggaran. Selain itu, perubahan perilaku konsumen yang semakin mengarah pada belanja online juga menjadi tantangan tersendiri bagi pasar tradisional.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kerja sama antara pemerintah, pelaku pasar, dan masyarakat. Dengan sinergi yang baik, diharapkan pasar tradisional di Kabupaten Malang dapat tetap eksis dan menjadi pusat perekonomian masyarakat.