Malang, malangterkini.id - Siapa sangka, tumpukan sampah yang menggunung bisa disulap menjadi kawasan hijau yang asri? Inilah yang dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung, Kecamatan Kepanjen. Sebanyak 11 sel penampungan sampah yang sudah tidak aktif, kini disulap menjadi sabuk hijau atau buffer zone yang menyejukkan.
Plt Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (PSLB3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Dedik Tri Basuki menjelaskan, ada dua zona utama di TPA Talangagung yang sudah disulap menjadi kawasan hijau ini. “Zona 1 terdiri dari tiga sel, sedangkan zona 2 ada sekitar delapan sel,” terang Basuki.
Proses transformasi sel sampah menjadi kawasan hijau ini ternyata cukup panjang. Basuki menceritakan, awalnya, sel-sel ini digunakan secara aktif untuk menampung sampah. Setelah penuh, sel-sel tersebut kemudian ditutup dengan tanah setebal minimal 50 sentimeter. “Proses penutupan ini bertujuan untuk mencegah gas metana yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah keluar dan mencemari lingkungan,” imbuhnya.
Proses penutupan satu sel sampah biasanya memakan waktu sekitar dua tahun, tergantung pada volume sampah yang masuk. Setelah dianggap aman, barulah area tersebut siap untuk ditanami berbagai jenis tanaman. “Kami memilih tanaman yang cepat tumbuh dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti pohon Trembesi dan Randu,” jelas Basuki.
Selain berfungsi sebagai penghijauan, keberadaan tanaman-tanaman di area TPA juga memiliki manfaat lain. Misalnya, pohon Randu yang dikenal sebagai peneduh yang baik, juga berfungsi sebagai tempat hinggap lalat. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat untuk mencegah penyebaran lalat ke pemukiman warga sekitar.
Dengan adanya inovasi ini, TPA Talangagung tidak hanya menjadi tempat pembuangan sampah semata, tetapi juga menjadi kawasan hijau yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. “Kami berharap, inovasi ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah,” pungkas Basuki.