Malang, malangterkini.id - Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Malang pada Jumat (27/9/2024) sore telah mengakibatkan kerusakan pada puluhan rumah warga. Tiga kecamatan, yakni Wagir, Ngajum, dan Kepanjen, menjadi wilayah terdampak paling parah.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, sebanyak 54 rumah mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem tersebut. Kerusakan paling banyak terjadi pada bagian atap rumah yang tidak mampu menahan derasnya hujan dan hempasan angin kencang.
"Warga di tiga desa, yaitu Sukodadi, Ngasem, dan Jatirejoyoso, menjadi korban dalam peristiwa ini," ungkap Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin.
Wagir: Rumah Rusak dan Warga Terdampak
Di Dusun Ampelantuk, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, sebanyak 10 rumah mengalami kerusakan. Delapan di antaranya mengalami kerusakan ringan, sementara dua lainnya mengalami kerusakan sedang. Peristiwa ini mengakibatkan 36 jiwa dari sembilan kepala keluarga harus mengungsi sementara waktu.
"Kerusakan paling banyak terjadi pada bagian atap rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," tambah Ichwan.
Ngajum: Kabel Listrik Putus dan Rumah Tersambar Petir
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Ngasem, Kecamatan Ngajum. Sebanyak 26 rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Selain itu, sejumlah kabel listrik dilaporkan putus akibat tertimpa pohon tumbang, dan satu rumah bahkan dilaporkan tersambar petir.
"Kami masih melakukan pendataan terhadap nilai kerugian yang ditimbulkan oleh peristiwa ini," ujar Ichwan.
Kepanjen: 18 Rumah Rusak
Di Dusun Tamanayu, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, sebanyak 18 rumah juga dilaporkan rusak akibat hujan deras dan angin kencang. Kerusakan pada rumah-rumah warga ini didominasi oleh kerusakan pada bagian atap.
"Perkiraan nilai kerugian akibat kerusakan di tiga lokasi ini mencapai puluhan juta rupiah," ungkap Ichwan.
Bantuan untuk Korban
Menanggapi bencana ini, BPBD Kabupaten Malang telah menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan terpal kepada warga yang terdampak. Selain itu, warga juga bergotong royong membersihkan rumah mereka dan memasang terpal untuk melindungi rumah mereka dari hujan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat musim hujan seperti saat ini," pungkas Ichwan.
Pentingnya Kesiapsiagaan
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang bencana, kita dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.
