Malang, malangterkini.id - Seorang asisten rumah tangga (ART) di Kota Malang mengalami nasib tragis setelah diduga disiksa oleh majikannya sendiri. Perempuan berusia 21 tahun berinisial HNF ini mengalami kekerasan fisik dan mental selama beberapa hari.
Menurut pengakuan paman korban, Supandi, peristiwa ini bermula saat anjing peliharaan majikannya, HMN, ditemukan mati. HMN yang diduga merasa sangat kehilangan hewan kesayangannya lantas melampiaskan kemarahannya kepada HNF.
"Korban dituduh bertanggung jawab atas kematian anjing itu, padahal anjingnya meninggal karena memakan obat tumbuhan secara tidak sengaja," ungkap Supandi.
Siksaan Berkepanjangan
Selama dua hari berturut-turut, HNF mengalami siksaan yang kejam. Ia tidak hanya dipukuli dan dijambak, tetapi juga tidak diberi makan. Akibatnya, kondisi fisik dan mental HNF semakin memburuk.
"Korban merasa sangat ketakutan dan tidak berdaya. Ia seperti tahanan di rumahnya sendiri," tambah Supandi.
Beruntung, HNF akhirnya berhasil menghubungi teman dan keluarganya. Mereka segera datang ke lokasi dan membawa HNF ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan perawatan medis.
Trauma Mendalam
Saat ini, HNF masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Ia mengalami trauma psikologis yang cukup berat akibat peristiwa tersebut. Para dokter menyatakan bahwa korban mengalami depresi dan terus menangis ketakutan.
"Kami berharap HNF bisa segera pulih dan melupakan trauma ini," ujar Supandi dengan nada sedih.
Polisi Selidiki Kasus
Pihak kepolisian telah menerima laporan dari keluarga korban dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga telah meminta visum untuk mengetahui lebih detail luka-luka yang dialami HNF.
"Kami akan usut tuntas kasus ini dan memberikan perlindungan hukum kepada korban," tegas Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto.
Pentingnya Perlindungan Pekerja Rumah Tangga
Kasus kekerasan terhadap ART ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya melindungi hak-hak pekerja rumah tangga. Mereka juga manusia yang berhak mendapatkan perlakuan yang manusiawi dan layak.
Diharapkan kasus seperti ini tidak terulang kembali dan masyarakat semakin peduli terhadap kesejahteraan pekerja rumah tangga.