Malang, malangterkini.id - Setelah hampir sebulan dilakukan pencarian, akhirnya kabar duka datang dari keluarga Bapak AT, warga Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen. Jenazah beliau ditemukan mengapung di Bendungan Sutami pada hari Rabu (21/10) kemarin.
Bapak AT, yang berusia 79 tahun, dilaporkan hilang pada akhir September lalu saat sedang membersihkan sungai. Saat itu, derasnya arus sungai akibat hujan deras menyeret beliau hingga hanyut. Tim SAR dan warga sekitar telah melakukan pencarian secara intensif, namun hingga kini baru membuahkan hasil.
Ditemukan Nelayan di Tengah Tumpukan Sampah
Jenazah Bapak AT ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar Bendungan Sutami. Saat itu, nelayan tersebut melihat ada sesuatu yang mencurigakan mengapung di antara tumpukan sampah. Setelah didekati, ternyata benda tersebut adalah tubuh manusia.
Kondisi jenazah saat ditemukan sudah cukup mengenaskan. Kulitnya pucat dan sebagian besar tubuhnya sudah mengalami pembusukan. Pakaian yang dikenakan korban, yaitu celana panjang hitam dan kaos hijau, juga sudah dalam kondisi rusak.
Identitas Terungkap Berkat Sidik Jari
Meskipun wajah korban sudah sulit dikenali, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi identitasnya melalui sidik jari. Hasil identifikasi tersebut menunjukkan bahwa jenazah yang ditemukan adalah Bapak AT yang dilaporkan hilang beberapa waktu lalu.
Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah melalui proses identifikasi, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kehilangan yang Mendalam Bagi Keluarga
Kehilangan Bapak AT tentu menjadi duka yang mendalam bagi keluarga. Beliau dikenal sebagai sosok yang baik hati dan ramah. Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi seluruh keluarga dan masyarakat sekitar.
Pelajaran Berharga dari Kejadian Ini
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kita harus selalu waspada terhadap bahaya yang mengintai, terutama saat berada di dekat sungai atau perairan lainnya. Selain itu, kita juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Mari kita doakan semoga keluarga Bapak AT diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.