Malang, malangterkini.id - Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Malang tampaknya membawa dampak yang cukup serius. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, tepatnya September 2024, sebanyak 15 peristiwa kebakaran terjadi. Artinya, hampir setiap dua hari sekali, warga Malang harus berhadapan dengan si jago merah.
Angka ini terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Agustus. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Yunianto, mengungkapkan bahwa sepanjang Agustus hanya terjadi tujuh kasus kebakaran.
"Peningkatan jumlah kebakaran ini sangat signifikan," ujar Sigit. "Cuaca panas dan kering menjadi faktor utama penyebabnya. Dedaunan yang mengering sangat mudah terbakar, terutama jika ada puntung rokok atau api yang tidak dipadamkan dengan sempurna."
Lahan Kosong Jadi Sasaran Utama
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Damkar Kabupaten Malang, sebagian besar kebakaran terjadi di lahan-lahan kosong. "Kebanyakan disebabkan oleh kelalaian masyarakat dalam membuang sampah," ungkap Sigit. Sampah yang dibakar sembarangan dan tidak diawasi dengan baik dapat dengan mudah menyebarkan api ke area yang lebih luas.
Salah satu peristiwa kebakaran yang cukup besar terjadi di Perumahan Royal Asri, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis. Sebanyak 700 meter persegi lahan bambu ludes terbakar akibat kelalaian salah satu warga yang membakar sampah. Peristiwa ini menjadi bukti nyata betapa cepatnya api dapat menjalar jika tidak diantisipasi dengan baik.
Imbauan Kepada Masyarakat
Menyikapi kondisi ini, Sigit mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malang untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap potensi kebakaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Hindari membakar sampah sembarangan: Jika ingin membakar sampah, pastikan dilakukan di tempat yang aman dan jauh dari bangunan atau material yang mudah terbakar. Selain itu, selalu awasi api hingga benar-benar padam.
- Jangan membuang puntung rokok sembarangan: Puntung rokok yang masih menyala dapat menjadi pemicu kebakaran, terutama jika dibuang di tempat yang kering dan berangin.
- Periksa instalasi listrik secara berkala: Instalasi listrik yang rusak atau korsleting dapat menyebabkan kebakaran. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan memperbaiki kerusakan sesegera mungkin.
- Siapkan alat pemadam api ringan (APAR): Setiap rumah atau bangunan sebaiknya dilengkapi dengan APAR. Alat ini sangat berguna untuk memadamkan api pada tahap awal sebelum api membesar.
"Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian, kita dapat meminimalisir terjadinya kebakaran," tegas Sigit.
Pentingnya Kerja Sama Semua Pihak
Selain upaya dari masyarakat, peran pemerintah dan instansi terkait juga sangat penting dalam mencegah terjadinya kebakaran. Pemerintah daerah perlu melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran dan cara pencegahannya. Selain itu, perlu juga dilakukan patroli rutin untuk memantau daerah-daerah yang rawan kebakaran, terutama pada saat musim kemarau.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait, diharapkan jumlah kasus kebakaran di Kabupaten Malang dapat ditekan. Mari bersama-sama menjaga lingkungan kita dari ancaman si jago merah.