Malang, malangterkini.id - Kabupaten Malang terus berupaya mengembangkan sektor pertanian, salah satunya adalah komoditas tembakau. Potensi yang menjanjikan dari tanaman ini mendorong pemerintah daerah untuk serius menggarap pengembangan industri tembakau.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Sani Putera mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalankan proyek percontohan budidaya tembakau seluas 600 hektare. "Targetnya, kita bisa menghasilkan sekitar 800 ton tembakau kering per tahun," ujarnya.
Kecamatan Dampit menjadi salah satu wilayah yang dijadikan pilot project karena memiliki potensi tanah yang sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau. Dengan luas lahan 15 hektare di Kecamatan Dampit, produksi tembakau basah bisa mencapai 25 ton.
Pertumbuhan Luas Lahan dan Produksi Tembakau
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam luas lahan dan produksi tembakau. Pada tahun 2022, lahan tembakau mencapai 498 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan. Angka ini meningkat menjadi 684 hektare pada tahun 2023 dengan melibatkan 20 kecamatan.
Sejalan dengan peningkatan luas lahan, produksi tembakau basah juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2022, produksi mencapai 844 ton, sedangkan pada tahun 2023 meningkat menjadi 1.158 ton.
Dukungan Pemerintah dan Rencana Pembangunan SIHT
Pemerintah Kabupaten Malang memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan budidaya tembakau. Bantuan berupa sarana prasarana produksi pertanian seperti pupuk dan dome pengering telah dialokasikan dengan anggaran sebesar Rp 13 miliar.
Selain itu, pemerintah juga memiliki rencana jangka panjang untuk membangun Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT). Nantinya, SIHT akan menjadi pusat pengolahan tembakau yang terintegrasi dan berstandar. Namun, pembangunan SIHT masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study) dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk merealisasikannya.
Tantangan dan Peluang
Meskipun memiliki potensi yang besar, pengembangan industri tembakau di Kabupaten Malang juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang pertanian tembakau. Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi tembakau.
Namun demikian, peluang untuk mengembangkan industri tembakau di Kabupaten Malang sangat terbuka lebar. Dengan adanya dukungan pemerintah dan potensi pasar yang cukup besar, industri tembakau dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat Kabupaten Malang.