GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Ribuan Anak di Malang Putus Sekolah, Pemkab Gerak Cepat

Malang, malangterkini.id - Sebuah fakta mengejutkan terungkap di Kabupaten Malang. Ribuan anak usia sekolah ternyata tidak melanjutkan pendidikan mereka. Dalam lima tahun terakhir, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mencatat ada lebih dari 19 ribu anak yang putus sekolah, baik karena putus di tengah jalan, lulus tapi tidak melanjutkan, maupun yang belum pernah sekolah sama sekali.

Kenapa Banyak Anak Putus Sekolah?

Lantas, apa yang menyebabkan banyak anak di Malang putus sekolah? Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, mengungkapkan bahwa faktor ekonomi menjadi penyebab utama. Banyak orang tua yang lebih memilih menyuruh anak-anak mereka bekerja untuk membantu perekonomian keluarga daripada melanjutkan sekolah.

Selain faktor ekonomi, pernikahan dini, jarak sekolah yang jauh, dan kurangnya motivasi belajar baik dari anak maupun orang tua juga turut berkontribusi pada tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Malang.

Pemkab Malang Turun Tangan

Menanggapi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Malang tidak tinggal diam. Mereka membentuk tim khusus yang diberi nama Satuan Tugas Sapu Bersih Anak Tidak Sekolah (Satgas Saber ATS). Tugas utama satgas ini adalah mencari dan membantu anak-anak putus sekolah agar kembali ke bangku sekolah.

"Tim Satgas Saber ATS sudah mulai bekerja dan memiliki tugas yang jelas, seperti memberikan pembinaan, memantau, dan membuat rencana strategis untuk menangani anak putus sekolah," ujar Suwadji.

Program Orang Tua Asuh

Selain membentuk Satgas Saber ATS, Pemkab Malang juga memiliki program orang tua asuh. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan moral dan materi kepada anak-anak putus sekolah, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu.

"Dengan adanya orang tua asuh, diharapkan anak-anak bisa lebih bersemangat untuk melanjutkan sekolah. Selain itu, kita juga akan membantu mereka dari segi ekonomi," tambah Suwadji.

Target Nol Anak Putus Sekolah di Tahun 2025

Pemkab Malang memiliki target ambisius untuk menghilangkan sama sekali kasus anak putus sekolah di tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, mereka akan terus berupaya mencari solusi dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga dunia usaha.

"Anak-anak adalah aset bangsa. Kita harus memberikan mereka kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak," tegas Suwadji.

Pendidikan Kesetaraan Jadi Alternatif

Bagi anak-anak yang sudah terlambat untuk kembali ke sekolah formal, Pemkab Malang menyediakan pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan ini setara dengan pendidikan formal dan memungkinkan anak-anak mendapatkan ijazah.

"Dengan adanya pendidikan kesetaraan, anak-anak yang putus sekolah masih memiliki kesempatan untuk meraih cita-citanya," pungkas Suwadji.

Pesan untuk Masyarakat

Masalah putus sekolah di Kabupaten Malang merupakan masalah bersama yang perlu diatasi oleh semua pihak. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

"Mari kita bersama-sama memberikan perhatian kepada anak-anak kita, agar mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan berprestasi," ajak Suwadji.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network