Malang, malangterkini.id - Kejadian banjir yang kembali melanda ruas Tol Pandaan-Malang pada Minggu, 8 Desember 2024, menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap infrastruktur jalan tol di tengah musim hujan. Banjir yang terjadi di KM 67 B arah Malang ini menyebabkan kemacetan panjang dan mengganggu kelancaran lalu lintas.
Kronologi Kejadian
Peristiwa banjir ini bermula akibat luapan saluran air di tepi bahu jalan tol. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan volume air melebihi kapasitas saluran, sehingga air meluap dan menggenangi ruas jalan tol. Genangan air yang mencapai ketinggian tertentu membuat lalu lintas menjadi tersendat bahkan terhenti total di beberapa titik.
Menurut Kasat PJR Polda Jatim, AKBP Imet Chaerudin Tamsil, genangan air di KM 67 B sempat mencapai panjang sekitar 100 meter dan menyebabkan antrean kendaraan mengular hingga 3-4 kilometer. Meskipun demikian, pihak kepolisian dan pengelola jalan tol berhasil mengendalikan situasi sehingga banjir dapat surut dalam waktu sekitar 2 jam.
Ancaman Banjir Berulang
KM 67 B memang dikenal sebagai titik rawan banjir di Tol Pandaan-Malang. Kondisi geografis wilayah tersebut yang berada di dekat area persawahan dan irigasi membuat ruas jalan tol ini rentan terhadap genangan air saat musim hujan. Pada kejadian sebelumnya, banjir di lokasi yang sama juga disebabkan oleh faktor yang serupa.
Penyebab dan Dampak Banjir
Beberapa faktor yang menyebabkan banjir di Tol Pandaan-Malang antara lain:
- Sistem drainase yang tidak memadai: Kapasitas saluran drainase di sekitar jalan tol tidak mampu menampung volume air hujan yang tinggi.
- Luapan air dari irigasi dan area persawahan: Saat hujan deras, air dari irigasi dan area persawahan di sekitar jalan tol meluap dan menggenangi ruas jalan.
- Sedimentasi pada saluran drainase: Sedimentasi atau penumpukan endapan lumpur di dalam saluran drainase mengurangi kapasitas tampung air, sehingga memperparah kondisi banjir.
Banjir di jalan tol tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga menimbulkan sejumlah dampak negatif lainnya, seperti:
- Kerugian ekonomi: Kemacetan yang panjang akibat banjir menyebabkan kerugian ekonomi bagi pengguna jalan, terutama para pelaku usaha transportasi.
- Kerusakan infrastruktur: Genangan air yang terlalu lama dapat merusak permukaan jalan tol dan fasilitas pendukung lainnya.
- Ancaman keselamatan: Banjir di jalan tol dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, terutama jika pengendara memaksakan diri untuk tetap melaju di tengah genangan air.
Upaya Mitigasi
Untuk mengatasi masalah banjir di Tol Pandaan-Malang, diperlukan upaya mitigasi yang komprehensif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Peningkatan kapasitas saluran drainase: Perlu dilakukan perluasan dan perbaikan saluran drainase di sekitar jalan tol untuk meningkatkan kapasitas tampung air.
- Pembersihan saluran drainase secara berkala: Pembersihan saluran drainase secara rutin dapat mencegah terjadinya sedimentasi dan menjaga kinerja saluran tetap optimal.
- Pemantauan cuaca dan peringatan dini: Pihak terkait perlu meningkatkan sistem pemantauan cuaca dan memberikan peringatan dini kepada pengguna jalan saat terjadi hujan deras yang berpotensi menyebabkan banjir.
- Peningkatan kesadaran masyarakat: Masyarakat perlu dilibatkan dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekitar jalan tol dan menghindari membuang sampah sembarangan ke saluran drainase.
Banjir di Tol Pandaan-Malang menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan seluruh stakeholder terkait untuk terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur jalan tol di Indonesia. Dengan melakukan upaya mitigasi yang tepat, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang dan kelancaran lalu lintas di jalan tol dapat terjamin.