Malang, malangterkini.id - Suasana mencekam mewarnai perbatasan Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, dan Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang pada Senin malam, 16 Desember 2024. Bentrokan antara kelompok suporter Arema FC (Aremania) dan Persik Kediri (Persikmania) pecah setelah pertandingan sepak bola antara kedua tim di Stadion Brawijaya. Kerusuhan yang berlangsung selama beberapa jam ini menyisakan sejumlah pertanyaan dan menjadi sorotan publik.
Penyebab Bentrokan
Insiden berdarah ini dipicu oleh ketidakpuasan sejumlah Aremania atas penahanan lima rekan mereka oleh pihak kepolisian. Penahanan ini diduga terkait dengan aksi yang dilakukan oleh kelompok suporter tersebut sebelum dan selama pertandingan.
Menurut keterangan Kapolsek Kasembon, AKP Ma'ruf, kerusuhan bermula sekitar pukul 17.30 WIB saat ratusan Aremania berkumpul di sekitar Patung Singa, sebuah titik perbatasan antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang. Situasi semakin memanas seiring berjalannya waktu, hingga akhirnya pecah kerusuhan sekitar pukul 20.00 WIB.
Kronologi Kejadian
- Pukul 17.30 WIB: Ratusan Aremania berkumpul di sekitar Patung Singa.
- Pukul 20.00 WIB: Kerusuhan pecah. Suporter saling lempar batu dan benda-benda keras lainnya.
- Pukul 22.45 WIB: Massa Aremania bergerak maju dan menyerang petugas kepolisian.
- Pukul 23.00 WIB: Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
- Pukul 00.15 WIB: Setelah melalui negosiasi, polisi membebaskan kelima suporter yang ditahan dan massa membubarkan diri.
Dampak Bentrokan
Bentrokan ini mengakibatkan sejumlah kerugian, baik materiil maupun non-materiil. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain:
- Korban luka-luka: Kapolsek Kasembon, AKP Ma'ruf, mengalami luka di bawah mata kiri akibat lemparan batu.
- Kerusakan fasilitas umum: Meskipun tidak ada laporan kerusakan bangunan yang signifikan, namun fasilitas umum di sekitar lokasi kejadian kemungkinan mengalami kerusakan ringan.
- Ketegangan sosial: Bentrokan ini memicu ketegangan sosial antara kedua kelompok suporter dan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
- Citra buruk sepak bola Indonesia: Insiden ini kembali mencoreng citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
Upaya Penanganan
Pihak kepolisian telah melakukan upaya maksimal untuk meredam situasi dan mengamankan para pelaku. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:
- Penembakan gas air mata: Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang semakin anarkis.
- Negosiasi: Pihak kepolisian melakukan negosiasi dengan perwakilan Aremania untuk mencari solusi damai.
- Penangkapan: Polisi telah melakukan penyelidikan dan menangkap sejumlah pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan.
Pelajaran yang Dapat Diambil
Insiden bentrokan antar suporter ini memberikan beberapa pelajaran penting, antara lain:
- Pentingnya peran keamanan: Pengamanan pertandingan sepak bola harus dilakukan secara maksimal untuk mencegah terjadinya kerusuhan.
- Pentingnya kesadaran hukum: Suporter harus sadar akan hukum dan tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat merugikan orang lain.
- Pentingnya peran tokoh masyarakat: Tokoh masyarakat dan pemimpin kelompok suporter harus berperan aktif dalam mencegah terjadinya konflik.
- Pentingnya perbaikan tata kelola sepak bola: Masalah sepak bola Indonesia tidak hanya terkait dengan keamanan, tetapi juga tata kelola yang baik.
Bentrokan antar suporter di perbatasan Malang-Kediri merupakan sebuah peristiwa yang sangat disayangkan. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan, serta menghormati perbedaan pendapat. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa mendatang.