.png)
Malang, malangterkini.id - Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Polresta Malang Kota bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang kembali melakukan gebrakan. Kali ini, fokus mereka tertuju pada optimalisasi lahan tidur seluas kurang lebih 2.000 meter persegi di kawasan Baran, Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang.
Penanaman Benih Jagung Hibrida
Kegiatan penanaman benih jagung hibrida ini dilakukan secara langsung oleh Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, bersama jajarannya, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan, bersama kelompok tani Cemara Indah.
"Hari ini kita secara khusus menargetkan lahan tidur di kawasan Baran. Luasnya kurang lebih 2.000 meter persegi," ujar Kapolres Nanang saat ditemui di lokasi penanaman.
Benih Unggul untuk Hasil Optimal
Salah satu keunggulan dari program ini adalah penggunaan benih jagung hibrida yang telah diolah dengan pestisida. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir serangan hama dan meningkatkan produktivitas tanaman jagung.
"Benih jagung yang kita tanam sudah dilengkapi dengan pestisida sehingga diharapkan tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari gangguan hama. Selain itu, benih jagung ini juga merupakan produk dalam negeri yang berkualitas," jelas Kapolres Nanang.
Target Produksi dan Manfaat untuk Petani
Dengan penanaman 3 kilogram benih jagung di lahan seluas 2.000 meter persegi, diharapkan setiap tanaman jagung dapat menghasilkan tiga tongkol. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para petani, terutama kelompok tani Cemara Indah yang langsung terlibat dalam kegiatan ini.
Ketua kelompok tani Cemara Indah, Muslimin, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh Polresta Malang Kota dan Dinas Pertanian.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan benih jagung dan pupuk yang diberikan. Ini sangat membantu kami dalam meningkatkan produksi pertanian," ujar Muslimin.
Sinergi untuk Ketahanan Pangan
Kegiatan ini sejalan dengan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah. Kapolres Nanang menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
"Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden. Kita semua, baik pemerintah, kepolisian, TNI, maupun masyarakat, harus bahu-membahu untuk mewujudkan ketahanan pangan di negara kita," tegas Kapolres Nanang.
Target Luas Lahan Produktif
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan, mengungkapkan target ambisius untuk mengubah lahan tidur di Kota Malang seluas 50 hektare menjadi lahan produktif.
"Tahun ini, kami menargetkan untuk mengubah 50 hektare lahan tidur menjadi lahan produktif dengan menanam jagung hibrida. Saat ini, kami sudah menanam 150 kilogram bibit jagung dan diperkirakan akan panen dalam waktu tiga bulan," jelas Slamet Husnan.
Musim Penghujan Mendukung Pertumbuhan Tanaman
Slamet Husnan juga optimis bahwa target tersebut dapat tercapai mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman jagung.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Optimalisasi lahan tidur ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi jagung, tetapi juga memberikan manfaat lain bagi masyarakat, seperti:
- Meningkatkan pendapatan petani: Dengan meningkatnya produksi jagung, diharapkan pendapatan petani juga akan meningkat.
- Menjaga ketahanan pangan lokal: Produksi jagung lokal dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada impor.
- Melestarikan lingkungan: Penanaman tanaman jagung dapat membantu memperbaiki kualitas tanah dan mencegah erosi.
Kegiatan optimalisasi lahan tidur yang dilakukan oleh Polresta Malang Kota bersama Dinas Pertanian merupakan langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sinergi antara berbagai pihak serta penggunaan teknologi pertanian yang tepat diharapkan dapat menghasilkan hasil yang optimal dan berkelanjutan.
