Kota Batu, malangterkini.id - Hujan deras yang mengguyur Kota Batu pada tanggal 24 Desember lalu telah mengakibatkan peristiwa yang cukup menghebohkan. Tembok pembatas Plaza Batu yang terletak di samping gedung Kelurahan Sisir tiba-tiba roboh, menimpa bagian selatan gedung tersebut. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun insiden ini menyoroti pentingnya evaluasi terhadap kondisi bangunan tua dan infrastruktur publik di tengah cuaca ekstrem.
Kronologi Kejadian
Peristiwa robohnya tembok terjadi sekitar pukul 13.40 WIB. Menurut Lurah Sisir, M. Viata A. Pranaka, kejadian berlangsung sangat cepat. Tiba-tiba saja, tembok ruangan penyimpanan alat di gedung kelurahan jebol dan terisi air hujan yang deras. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata tembok bangunan Plaza Batu yang telah berusia cukup tua menjadi penyebab utama kerusakan tersebut.
Dampak Kejadian
Selain kerusakan pada gedung kelurahan, kejadian ini juga mengakibatkan sejumlah peralatan kerja yang berada di ruangan penyimpanan mengalami kerusakan akibat tertimpa reruntuhan dan terendam air. Salah satu peralatan yang menjadi perhatian adalah alat sound system yang digunakan untuk kegiatan masyarakat.
Analisis Penyebab
Beberapa faktor kemungkinan menjadi penyebab utama robohnya tembok Plaza Batu, antara lain:
- Usia Bangunan: Plaza Batu merupakan bangunan tua yang telah berdiri cukup lama. Seiring berjalannya waktu, struktur bangunan dapat mengalami degradasi akibat pengaruh cuaca, gempa bumi, atau beban yang terus-menerus.
- Kualitas Material: Material bangunan yang digunakan pada masa lalu mungkin tidak memenuhi standar kualitas yang berlaku saat ini. Penggunaan material yang kurang baik atau sudah aus dapat mengurangi kekuatan struktur bangunan.
- Kondisi Tanah: Kondisi tanah di sekitar bangunan juga dapat mempengaruhi kestabilan struktur. Tanah yang labil atau mengandung kadar air yang tinggi dapat menyebabkan penurunan tanah atau longsor.
- Intensitas Hujan: Hujan deras yang mengguyur Kota Batu pada saat kejadian dapat meningkatkan tekanan pada dinding penahan tanah, sehingga memicu terjadinya pergerakan tanah dan mengakibatkan robohnya tembok.
Upaya Penanggulangan
Segera setelah kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu bersama tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung menuju lokasi kejadian. Tim gabungan melakukan pembersihan puing-puing bangunan dan melakukan asesmen terhadap kerusakan yang terjadi.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Selain itu, akan dilakukan evaluasi terhadap kondisi bangunan-bangunan tua lainnya di Kota Batu untuk mencegah terjadinya kejadian serupa.
Rekomendasi
Berdasarkan peristiwa ini, beberapa rekomendasi dapat diajukan untuk meningkatkan keselamatan dan mengurangi risiko bencana di masa mendatang:
- Peningkatan Pengawasan: Pemerintah daerah perlu meningkatkan pengawasan terhadap kondisi bangunan-bangunan tua, terutama yang berada di lokasi strategis atau berpotensi membahayakan masyarakat.
- Perbaikan Infrastruktur: Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur publik, termasuk bangunan-bangunan tua.
- Sosialisasi Kesiapsiagaan: Masyarakat perlu diberikan sosialisasi mengenai pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, termasuk cara-cara evakuasi dan pertolongan pertama.
- Pengembangan Sistem Drainase: Sistem drainase yang baik sangat penting untuk mengurangi risiko banjir dan longsor, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk.
Kejadian robohnya tembok Plaza Batu menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga dan merawat infrastruktur publik. Selain itu, kejadian ini juga menunjukkan bahwa kita perlu lebih siap menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem. Dengan melakukan langkah-langkah preventif yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terjadinya bencana dan melindungi masyarakat dari kerugian yang lebih besar.