Kota Batu, malangterkini.id - Kasus penipuan kembali terjadi di Kota Batu, kali ini menyasar para pengusaha katering. Setidaknya tiga pengusaha katering menjadi korban penipuan dengan modus pemesanan katering fiktif yang mengatasnamakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu.
Kronologi Kejadian
Salah satu korban, Mardiansyah, menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya. Ia menerima pesanan katering dengan jumlah yang cukup besar, yakni 85 paket dengan total nilai mencapai Rp 24 juta. Pemesan mengaku sebagai staf Diskominfo Kota Batu bernama Fajar Afrian.
"Saya merasa curiga karena pesanannya tiba-tiba dan jumlahnya cukup besar. Apalagi, saya diberikan surat pesanan yang terlihat sangat resmi, lengkap dengan kop surat, tanda tangan, dan stempel Diskominfo Kota Batu," ujar Mardiansyah.
Untuk meyakinkan diri, Mardiansyah melakukan panggilan video dengan pemesan. Namun, kecurigaannya semakin bertambah ketika ia berinteraksi dengan dua orang yang berbeda dalam panggilan tersebut.
Upaya Pencegahan Kerugian Lebih Besar
Beruntung, Mardiansyah lebih memilih untuk memastikan kebenaran informasi tersebut terlebih dahulu sebelum mengirimkan pesanan. Ia langsung mendatangi kantor Diskominfo Kota Batu untuk melakukan konfirmasi.
"Setelah saya konfirmasi ke Diskominfo, ternyata tidak ada pesanan katering atas nama saya. Saya langsung merasa lega karena telah menghindari kerugian yang lebih besar," ungkapnya.
Meskipun berhasil mencegah kerugian yang lebih besar, Mardiansyah mengaku telah mengalami kerugian sekitar Rp 4 juta akibat bahan makanan yang sudah disiapkan.
Modus Operandi Pelaku
Modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku terbilang cukup rapi. Pelaku membuat surat pesanan yang sangat mirip dengan surat pesanan asli dari Diskominfo Kota Batu. Selain itu, pelaku juga melakukan panggilan video untuk meyakinkan korban.
"Pelaku sangat lihai dalam menjalankan aksinya. Mereka seolah-olah sangat meyakinkan," ujar Mardiansyah.
Dampak Penipuan terhadap Pengusaha Katering
Kasus penipuan ini tentu saja memberikan dampak yang cukup besar bagi para pengusaha katering di Kota Batu. Selain kerugian materiil, kejadian ini juga menimbulkan kerugian immateriil berupa ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap calon pelanggan.
"Kejadian ini membuat kami menjadi lebih berhati-hati dalam menerima pesanan. Kami akan selalu melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum mengirimkan pesanan," ujar Mardiansyah.
Pentingnya Kewaspadaan
Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh pelaku usaha, khususnya pengusaha katering, untuk selalu waspada terhadap modus penipuan yang semakin beragam. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghindari menjadi korban penipuan antara lain:
- Verifikasi identitas pemesan: Selalu minta identitas pemesan yang jelas dan valid.
- Konfirmasi ke instansi terkait: Jika ragu, lakukan konfirmasi langsung ke instansi yang disebutkan oleh pemesan.
- Waspada terhadap tawaran yang terlalu menggiurkan: Jangan mudah tergiur dengan tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
- Laporkan ke pihak berwajib: Jika merasa menjadi korban penipuan, segera laporkan ke pihak berwajib.
Tindakan yang Perlu Dilakukan
Pihak berwajib saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik aksi penipuan ini. Diskominfo Kota Batu juga telah mengeluarkan peringatan kepada seluruh pengusaha katering agar lebih berhati-hati.
Selain itu, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai modus-modus penipuan yang sering terjadi. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih waspada dan tidak mudah menjadi korban penipuan.
Kasus penipuan yang menimpa para pengusaha katering di Kota Batu merupakan sebuah pelajaran berharga bagi kita semua. Kejadian ini menunjukkan bahwa modus penipuan semakin canggih dan sulit dideteksi. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan selalu berpikir kritis dalam menghadapi setiap situasi.