Malang, malangterkini.id - Kota Malang terus berupaya meningkatkan kualitas hidup warganya, salah satunya dengan mempersiapkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara matang. Program ini merupakan salah satu prioritas pemerintah kota dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama anak-anak.
Anggaran Siap, Tunggu Juknis Pusat
Pemerintah Kota Malang telah mengalokasikan anggaran melalui Belanja Tak Terduga (BTT) untuk mendukung pelaksanaan program MBG. Anggaran ini disiapkan sebagai langkah antisipasi sambil menunggu petunjuk teknis (juknis) resmi dari pemerintah pusat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan program MBG di Kota Malang benar-benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menegaskan pentingnya juknis ini. "Kami ingin memastikan bahwa program MBG ini benar-benar tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat," ujar Iwan.
Pemetaan Anggaran dan Koordinasi Antar Dinas
Meskipun juknis belum diterima, Pemkot Malang telah melakukan pemetaan terhadap potensi alokasi anggaran program MBG. Koordinasi lintas dinas, seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, terus dilakukan untuk menentukan nomenklatur yang paling tepat.
"Kami sedang mengkaji apakah anggaran ini akan dialokasikan melalui Dinas Pendidikan atau Dinas Kesehatan. Yang terpenting adalah kita harus memastikan bahwa alokasi anggaran ini sesuai dengan aturan yang berlaku," tambah Iwan.
Uji Coba Sukses, Jadi Bekal untuk Pelaksanaan Skala Besar
Sebelum implementasi secara resmi, Kota Malang telah melakukan uji coba program MBG melalui kerja sama dengan Gojek. Uji coba ini telah berlangsung sejak tahun 2024 dan memberikan banyak pelajaran berharga bagi pemerintah kota.
"Uji coba ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami dapat belajar banyak tentang pelaksanaan program makan bergizi. Pengalaman ini akan menjadi bekal yang sangat berharga ketika program MBG ini diterapkan secara besar-besaran menggunakan APBD," jelas Iwan.
DPRD Dukung Penuh, Perhatikan Ketersediaan Anggaran
Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Eko Herdiyanto, memberikan dukungan penuh terhadap program MBG ini. Namun, ia juga mengingatkan bahwa program ini membutuhkan anggaran yang cukup besar.
"Dalam satu hari pelaksanaan, program ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar. Jika dihitung per bulan, anggarannya sangat besar. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan kemampuan keuangan daerah (KKD)," kata Eko.
Eko juga menyarankan agar alokasi anggaran untuk program MBG ini dapat disesuaikan melalui perubahan APBD jika diperlukan.
Solusi untuk Meningkatkan Gizi Masyarakat
Pemkot Malang optimis bahwa program MBG dapat menjadi solusi untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak-anak dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
"Program MBG ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang. Kami akan terus berupaya agar program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat," pungkas Iwan.
Pentingnya Kolaborasi Semua Pihak
Keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada pemerintah kota saja, tetapi juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, seperti DPRD, masyarakat, dan dunia usaha. Kolaborasi yang baik antara semua pihak akan sangat penting untuk memastikan keberlangsungan program ini.
Harapan ke Depan
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program MBG di Kota Malang dapat berjalan dengan sukses dan menjadi contoh bagi daerah lain. Program ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi mendatang.