.png)
Malang, malangterkini.id - Tricahya Wahyu Muslimin, seorang warga Malang, berhasil mengubah hobinya menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Di sela-sela kesibukannya sebagai pengemudi ojek online, ia sukses membudidayakan kelinci di rumahnya. Usaha yang dimulai sejak tiga tahun lalu ini tidak hanya memberikan penghasilan tambahan, tetapi juga berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pasar akan daging kelinci dan hewan hias.
Dari Hobi Menjadi Usaha Menjanjikan
Inspirasi untuk membudidayakan kelinci muncul setelah Wahyu mengunjungi rumah temannya pasca pandemi Covid-19. Melihat potensi bisnis yang menjanjikan dari hewan pengerat ini, ia pun memutuskan untuk memulai usaha peternakan kelinci. Awalnya, Wahyu memilih jenis kelinci Hycole dan Hyla yang dikenal cepat berkembang biak dan cocok untuk produksi daging. “Saya tertarik dengan kelinci pedaging karena permintaan pasar cukup tinggi dan perawatannya relatif mudah,” ujar Wahyu.
Keunggulan reproduksi kelinci menjadi salah satu kunci keberhasilan usahanya. Seekor induk kelinci dapat melahirkan 8-9 anak dalam sekali beranak. Hal ini membuat produksi daging kelinci di peternakan Wahyu terus meningkat. Permintaan daging kelinci yang terus tumbuh, terutama dari warung sate dan restoran di Malang Raya, membuat Wahyu kewalahan memenuhi pesanan, bahkan pada momen Tahun Baru 2025 lalu.
Tidak Hanya Daging, Kelinci Hias Juga Menjanjikan
Selain fokus pada produksi daging, Wahyu juga mengembangkan budidaya kelinci hias jenis Rex. Kelinci Rex memiliki bulu yang pendek dan halus, sehingga banyak diminati oleh para kolektor. “Pasar kelinci hias cukup menjanjikan. Teman saya yang memiliki toko hewan peliharaan di Malang bisa menjual ratusan ekor kelinci lokal setiap bulan,” kata Wahyu.
Harga jual kelinci anakan Rex berusia 30 hari berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per ekor. Sementara itu, kelinci jantan untuk kontes dihargai mulai dari Rp 70.000 hingga Rp 100.000 per ekor. Untuk kelinci berkualitas kontes berusia dua bulan, harganya bisa mencapai Rp 150.000 hingga Rp 600.000 per ekor. Dari penjualan anakan, Wahyu bisa meraup omzet sekitar Rp 3-4 juta per bulan.
Selain dari penjualan anakan, Wahyu juga mendapatkan keuntungan dari penjualan daging kelinci. Kelinci jantan yang tidak lolos seleksi kontes akan dipotong dan dijual. Harga jual daging kelinci cukup tinggi, sehingga memberikan keuntungan yang cukup signifikan. Wahyu juga menjual daging kelinci ke restoran dengan mengambil selisih harga dari peternak.
Efisiensi Pakan dan Perawatan yang Mudah
Salah satu keunggulan budidaya kelinci adalah efisiensi pakan. Seekor kelinci hanya membutuhkan sekitar 5 kilogram pakan per bulan dengan harga yang relatif terjangkau. Selain itu, perawatan kelinci juga tidak terlalu rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh mereka yang memiliki kesibukan seperti Wahyu.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun telah berhasil mengembangkan bisnis budidaya kelinci, Wahyu tetap menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah fluktuasi harga pakan yang dapat mempengaruhi biaya produksi. Selain itu, persaingan bisnis di bidang peternakan juga semakin ketat.
Namun, Wahyu optimis bahwa bisnis budidaya kelinci masih memiliki potensi yang sangat besar. Dengan terus melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas produk, ia yakin dapat mengembangkan usahanya lebih jauh lagi.
Inspirasi bagi Pemula
Kisah sukses Wahyu dalam membudidayakan kelinci menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha peternakan. Dengan modal yang relatif kecil dan perawatan yang tidak terlalu sulit, budidaya kelinci dapat menjadi pilihan yang menarik.
Pesan dari Wahyu
Bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis budidaya kelinci, Wahyu memberikan beberapa tips. Pertama, pelajari terlebih dahulu tentang karakteristik dan kebutuhan kelinci. Kedua, pilih jenis kelinci yang sesuai dengan pasar yang ingin dituju. Ketiga, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan para peternak kelinci yang sudah berpengalaman.
Dengan ketekunan dan kerja keras, siapa pun bisa meraih kesuksesan seperti Wahyu.
