Malang, malangterkini.id - Sebuah peristiwa tragis menimpa seorang peternak di Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Sebanyak 19 ekor kambing milik Muhammad Nasrun ditemukan mati mendadak akibat keracunan pada Rabu, 14 Januari 2025.
Kronologi Kejadian
Selama bertahun-tahun, Nasrun rutin memberikan pakan rumput kepada kambing-kambingnya. Rumput tersebut dikumpulkannya setiap pagi dan diberikan pada siang hari. Namun, pada Rabu lalu, kondisi kambing-kambingnya berubah drastis. Mereka terlihat lemas dan tak berdaya. Dalam hitungan menit, satu per satu kambing tersebut menghembuskan napas terakhir.
Korban keracunan tidak hanya kambing dewasa, tetapi juga anak kambing dan kambing betina yang sedang hamil. Nasrun sempat menduga bahwa kambing-kambingnya terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang mewabah di wilayah Malang. Namun, dugaan tersebut terbukti salah setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tim dari DPKH yang dipimpin oleh Kepala DPKH Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, langsung melakukan pemeriksaan terhadap sampel rumput dan jaringan hewan yang mati. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa penyebab kematian kambing-kambing tersebut adalah keracunan akibat zat beracun yang tercampur dalam pakan rumput.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan secara menyeluruh, dapat dipastikan bahwa kematian kambing-kambing ini disebabkan oleh keracunan. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi virus PMK," tegas Eko.
Penyebab Keracunan
Diduga, rumput yang diberikan kepada kambing-kambing tersebut terkontaminasi oleh pestisida atau zat kimia berbahaya lainnya. Kemungkinan besar, rumput tersebut tumbuh di area yang sebelumnya disemprot pestisida atau terkontaminasi oleh limbah industri.
"Zat-zat beracun ini sangat berbahaya bagi hewan ternak. Ketika termakan dalam jumlah yang cukup, dapat menyebabkan kerusakan organ dalam dan kematian," jelas Eko.
Pentingnya Proses Pelayuan Pakan
Eko menyarankan kepada seluruh peternak untuk selalu memperhatikan kualitas pakan yang diberikan kepada hewan ternak. Proses pelayuan pakan sebelum diberikan sangat penting untuk mengurangi risiko keracunan.
"Dengan dijemur di bawah sinar matahari, sebagian besar zat-zat beracun yang menempel pada rumput akan menguap. Selain itu, proses pelayuan juga dapat meningkatkan nilai nutrisi pakan," ujar Eko.
Namun, perlu diingat bahwa proses pelayuan tidak boleh terlalu lama karena dapat mengurangi kandungan nutrisi pada pakan. Waktu pelayuan yang ideal adalah sekitar 6-8 jam.
Pencegahan Keracunan pada Ternak
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Eko memberikan beberapa tips sebagai berikut:
- Pilih lokasi penggembalaan yang aman: Hindari menggembalakan ternak di area yang dekat dengan pemukiman, industri, atau lahan pertanian yang sering menggunakan pestisida.
- Periksa kualitas rumput: Sebelum diberikan kepada ternak, periksa terlebih dahulu kualitas rumput. Pastikan rumput tersebut bersih dari kotoran, serangga, atau benda asing lainnya.
- Lakukan proses pelayuan: Selalu lakukan proses pelayuan sebelum memberikan rumput kepada ternak.
- Berikan suplemen: Berikan suplemen vitamin dan mineral secara teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak.
- Konsultasikan dengan dokter hewan: Jika terjadi masalah kesehatan pada ternak, segera konsultasikan dengan dokter hewan.
Dampak Ekonomi bagi Peternak
Kejadian ini tentunya memberikan dampak yang sangat besar bagi Nasrun. Selain kehilangan puluhan ekor kambing, ia juga mengalami kerugian materi yang cukup signifikan.
"Saya sangat terpukul dengan kejadian ini. Kambing-kambing ini merupakan sumber penghasilan utama keluarga saya," ujar Nasrun dengan nada sedih.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan ternak. Pemerintah daerah, peternak, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.