GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Wabah PMK Kembali Merebak di Kota Malang, Dinas Pertanian Tingkatkan Pengawasan

Malang, malangterkini.id - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang kembali melaporkan adanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayahnya. Hingga Desember 2024, tercatat sebanyak 25 kasus PMK yang menyerang terutama sapi, dengan lokasi kejadian terpusat di Kecamatan Kedungkandan dan Blimbing.

Penyebaran dan Pengendalian

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono, menjelaskan bahwa sebagian besar kasus PMK ini ditemukan pada hewan ternak yang baru dibeli dari pasar hewan. Kurangnya kesadaran peternak untuk memeriksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) menjadi salah satu faktor penyebab meluasnya wabah ini.

"Banyak peternak yang membeli hewan ternak tanpa memeriksa SKKH-nya. Hal ini membuat penyakit mudah menyebar di antara hewan ternak," ujar Anton.

Menanggapi situasi ini, Dispangtan Kota Malang telah mengambil beberapa langkah untuk mengendalikan penyebaran PMK, antara lain:

  • Sosialisasi dan Edukasi: Petugas lapangan secara rutin melakukan sosialisasi ke peternak mengenai gejala PMK, cara pencegahan, dan pentingnya menjaga kebersihan kandang.
  • Pemberian Bantuan: Dispangtan memberikan bantuan berupa disinfektan, vitamin, dan obat cacing kepada peternak untuk membantu mencegah dan mengobati hewan ternak yang terinfeksi.
  • Pengobatan dan Pemotongan: Hewan ternak yang terinfeksi PMK diberikan pengobatan yang sesuai, sementara hewan yang kondisinya parah harus dipotong untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
  • Pemantauan Intensif: Dispangtan melakukan pemantauan intensif di peternakan sapi perah dan sapi potong untuk mendeteksi dini adanya kasus baru.
  • Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat: Dispangtan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mendapatkan dukungan dalam upaya pengendalian PMK.

Tantangan dan Solusi

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, pengendalian PMK di Kota Malang masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Kesadaran peternak: Kurangnya kesadaran peternak akan pentingnya kesehatan hewan ternak menjadi kendala utama dalam pengendalian PMK.
  • Pergerakan hewan ternak: Pergerakan hewan ternak antar daerah dapat mempercepat penyebaran penyakit.
  • Keterbatasan anggaran: Anggaran yang terbatas dapat menghambat pelaksanaan program pengendalian PMK secara optimal.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya yang lebih komprehensif, meliputi:

  • Peningkatan kesadaran: Melalui sosialisasi yang lebih intensif dan melibatkan berbagai pihak, seperti kelompok tani, pemerintah desa, dan media massa.
  • Penguatan regulasi: Memperketat pengawasan terhadap pergerakan hewan ternak dan memastikan semua hewan ternak dilengkapi dengan SKKH.
  • Keterlibatan masyarakat: Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan hewan ternak dan melaporkan jika ditemukan kasus PMK.
  • Peningkatan kapasitas petugas: Memberikan pelatihan kepada petugas lapangan agar lebih kompeten dalam melakukan deteksi dini, pengobatan, dan pengendalian PMK.

Vaksinasi PMK

Sampai saat ini, Dispangtan Kota Malang belum melaksanakan vaksinasi PMK secara massal karena masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat dan provinsi. Namun, peternak diperbolehkan untuk membeli vaksin secara mandiri melalui distributor resmi.

Dampak Ekonomi

Wabah PMK dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi peternak, terutama bagi peternak skala kecil. Penurunan produksi susu dan daging akibat PMK dapat berdampak pada pendapatan peternak dan harga produk peternakan di pasaran.

Wabah PMK yang kembali merebak di Kota Malang menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan hewan ternak. Upaya pengendalian PMK harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian, kita dapat melindungi kesehatan hewan ternak dan menjaga ketahanan pangan.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network