GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Fenomena Salat Tarawih Berhadiah Uang di Malang: Ribuan Jemaah Memadati Masjid Al Ilyas

Malang, malangterkini.id - Sebuah fenomena unik dan menarik terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama bulan Ramadan. Masjid Al Ilyas, yang terletak di Dusun Penjalinan, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, menjadi viral karena tradisi salat Tarawih berhadiah uang. Tradisi ini menarik ribuan jemaah dari berbagai daerah, bahkan menyebabkan jemaah meluber hingga ke tepi jalan raya.

Fenomena ini bermula dari inisiatif Haji Sulaiman, seorang pengusaha rokok yang tinggal di kawasan tersebut. Beliau memberikan uang tunai kepada setiap jemaah yang mengikuti salat Tarawih di Masjid Al Ilyas. Hal ini sontak menarik perhatian masyarakat, sehingga jumlah jemaah yang hadir setiap malamnya melonjak drastis.

Akibatnya, ruangan masjid tidak mampu menampung seluruh jemaah yang hadir. Ribuan orang terpaksa melaksanakan salat Tarawih di tepi Jalan Raya Gondanglegi-Kepanjen, yang merupakan akses jalan nasional. Meskipun demikian, para jemaah tetap khusyuk dalam melaksanakan ibadah.

Salah satu jemaah, Abdi Sujatmiko, mengungkapkan bahwa setiap jemaah yang mengikuti salat Tarawih di Masjid Al Ilyas mendapatkan amplop berisi uang sebesar Rp 20.000. "Tiap jemaah salat Tarawih diberi uang Rp 20 ribu tanpa terkecuali," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Alfan, jemaah asal Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi. Ia mengatakan bahwa masing-masing jemaah diberi uang Rp 20.000 oleh pengurus masjid. "Salat di sini (Masjid Al Ilyas) dapat uang Rp 20 ribu per orang," ungkapnya.

Tradisi salat Tarawih berhadiah uang ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Selain untuk beribadah, banyak yang datang karena penasaran dan ingin mendapatkan uang tunai tersebut. Namun, terlepas dari motif kehadiran mereka, fenomena ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan.

Masjid Al Ilyas pun menjadi pusat perhatian dan perbincangan di media sosial. Banyak warganet yang mengunggah foto dan video suasana salat Tarawih di masjid tersebut. Fenomena ini juga menarik perhatian media massa, baik lokal maupun nasional, yang memberitakan tradisi unik ini.

Meskipun menuai pro dan kontra, tradisi salat Tarawih berhadiah uang ini tetap berlangsung setiap malam selama bulan Ramadan. Bagi sebagian orang, ini adalah bentuk sedekah yang dapat membantu meringankan beban ekonomi. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa hal ini dapat mengurangi nilai ibadah itu sendiri.

Terlepas dari berbagai pendapat yang muncul, fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki cara yang unik dan kreatif dalam merayakan bulan Ramadan. Tradisi ini juga menjadi bukti bahwa semangat berbagi dan kepedulian sosial masih tinggi di tengah masyarakat.

Fenomena salat Tarawih berhadiah uang di Masjid Al Ilyas ini menjadi contoh bagaimana sebuah tradisi lokal dapat menjadi viral dan menarik perhatian banyak orang. Hal ini juga menunjukkan bahwa bulan Ramadan adalah momen yang penuh berkah dan kebaikan, di mana masyarakat berlomba-lomba untuk berbuat baik.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network