Kota Batu, malangterkini.id - Kota Batu, Jawa Timur, yang terkenal dengan keindahan alam dan destinasi wisata yang menarik, sering kali mengalami lonjakan kunjungan wisatawan saat libur Hari Raya Idulfitri. Lonjakan ini menyebabkan kemacetan yang parah, mengganggu kenyamanan wisatawan dan warga lokal. Untuk mengatasi masalah ini, Polres Batu mengambil inisiatif dengan menggagas penggunaan shuttle bus sebagai solusi alternatif transportasi selama libur Lebaran 2025.
Inisiatif ini masih dalam tahap pembahasan intensif antara Polres Batu dan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menjelaskan bahwa ide ini muncul sebagai upaya untuk mengurangi kepadatan kendaraan pribadi yang masuk ke pusat-pusat wisata dan area publik lainnya.
"Kami sedang mengkaji kemungkinan penerapan shuttle bus yang akan menghubungkan berbagai titik strategis di Kota Batu. Saat ini, kami masih dalam tahap diskusi dan koordinasi dengan Pemkot Batu untuk mematangkan rencana ini," ungkap AKBP Andi Yudha Pranata pada Kamis, 13 Maret 2025.
Konsep shuttle bus ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Dengan adanya layanan ini, diharapkan wisatawan dapat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum yang lebih efisien. Rute shuttle bus akan mencakup berbagai lokasi penting, mulai dari hotel-hotel tempat wisatawan menginap hingga pusat oleh-oleh dan destinasi wisata populer.
"Kami berharap wisatawan yang datang ke Kota Batu dapat memanfaatkan layanan shuttle bus ini. Misalnya, setelah tiba di hotel, mereka dapat menggunakan bus yang telah disediakan untuk berkeliling ke tempat-tempat wisata tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi," jelas AKBP Andi Yudha Pranata.
Untuk mewujudkan rencana ini, Polres Batu telah menjalin komunikasi dengan perusahaan karoseri di Malang. Mereka sedang mempertimbangkan pengadaan shuttle bus jenis lower deck, yang mirip dengan bus yang digunakan di bandara. Bus jenis ini dipilih karena memiliki kapasitas yang cukup besar dan akses yang mudah bagi penumpang, termasuk penyandang disabilitas.
"Satu unit shuttle bus dapat menampung 36 penumpang duduk, dan jika ditambah penumpang berdiri, kapasitasnya bisa mencapai 48 orang," kata AKBP Andi Yudha Pranata.
Rute shuttle bus akan dirancang dengan sistem looping atau memutar, dimulai dari Terminal Batu sebagai titik awal. Dari terminal, bus akan bergerak ke arah kanan menuju Pesanggrahan, kemudian turun ke Jalan Bromo, berputar ke Batu Night Spectacular (BNS), dan kembali ke terminal. Perkiraan waktu tempuh untuk satu putaran rute ini adalah sekitar satu jam.
Penerapan sistem shuttle bus ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengurangi kemacetan di Kota Batu. Dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang beredar di jalan-jalan utama, arus lalu lintas diharapkan menjadi lebih lancar dan teratur. Selain itu, penggunaan transportasi umum juga dapat mengurangi emisi gas buang dan mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Selain manfaat pengurangan kemacetan, inisiatif ini juga diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan. Dengan menggunakan shuttle bus, wisatawan tidak perlu khawatir mencari tempat parkir atau menghadapi risiko terjebak dalam kemacetan. Mereka dapat menikmati perjalanan dengan lebih santai dan nyaman.
Namun, keberhasilan penerapan sistem shuttle bus ini juga bergantung pada dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat dan wisatawan. Sosialisasi yang efektif perlu dilakukan untuk menginformasikan tentang rute, jadwal, dan manfaat penggunaan shuttle bus. Selain itu, fasilitas pendukung seperti halte bus yang nyaman dan informatif juga perlu disediakan.
Pemerintah Kota Batu juga perlu berperan aktif dalam mendukung inisiatif ini. Koordinasi antar instansi terkait, seperti Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata, sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional shuttle bus. Selain itu, dukungan dari sektor swasta, seperti pengelola hotel dan tempat wisata, juga diperlukan untuk mendorong wisatawan menggunakan layanan ini.
Dengan kerjasama yang baik antara Polres Batu, Pemkot Batu, masyarakat, dan wisatawan, diharapkan inisiatif shuttle bus ini dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi kemacetan saat libur Lebaran 2025. Kota Batu dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menciptakan sistem transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.